Imam Asy-Syafi’I tberkata: “Barangsiapa yang memiliki ilmu
kalam, ia tidak akan beruntung.”
Beliau juga mengucapkan: “Hukum untuk Ahli Kalam
menurutku adalah mereka harus dicambuk dengan pelepah kurma dan sandal (sepatu)
dan dinaikkan ke unta, lalu diiring keliling kampung. Dan dikatakan:
‘Inilah balasan orang yang meninggalkan Al-Kitab dan As-Sunnah serta
mengambil ilmu Kalam.’” [1]
كُلُّ الْعُلُوْمِ سِوَى
الْقُرْآنِ مَشْغَلَةٌ
إِلاَّ الْحَدِيْثَ
وَ إِلاَّ الْفِقْهَ فِي الدِّيْنِ
الْعِلْمُ مَا كَانَ
فِيْهِ قَالَ حَدَّثَنَا
وَ مَا سِوَى ذَاكَ
وَسْوَاسُ الشَّيَاطِيْنِ
Segala ilmu selain Al-Qur-an hanyalah menyibukkan,
Terkecuali
ilmu hadits dan fiqh untuk mendalami agama.
Ilmu adalah yang tercantum di dalamnya: “Qoola Haddatsna
(telah menyampaikan hadits kepada kami).”
Selainnya
itu adalah ‘bisikan syaithan’ belaka.
iop
[Dikutip dari Kitab Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah
wal Jama’ah (hal. 75-76) karya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه الله]
30 Rabi’ul Tsani
1433H
[1] Lihat Ahaadiits fii
Dzammil Kalaam wa Ahlih (hal. 99) karya Imam Abul Fadhl al-Maqri’ (wafat
th. 454H), tahqiq Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i; Jaami’
Bayaanil ‘Ilmi wa Fadhlih karya Ibnu ‘Abdil Barr (II/941) dan Syarhul ‘Aqidah
ath-Thahaawiyyah (hal. 17-18), takhrij dan ta’liq oleh Syu’aib al-Arnauth
dan ‘Abdullah bin ‘Abdul Muhsin at-Turki
[2]
Lihat Diiwaan Imaam asy-Syafi’i (hal. 38 no. 206), kumpulan dan syarah
Muhammad ‘Abdurrahim, cet. Darul Fikr, th. 1415 H.
0 komentar:
Posting Komentar